Dian Widiani
“Daun binahong berkhasiat untuk mempercepat penyembuhan luka, mencegah diabetes, hipertensi, dan asam urat.”
Arita berlibur ke rumah Nenek di Sukabumi. Kebetulan, Arita mendapat tugas dari sekolah untuk mengenal daun-daunan dan mengeringkannya.
Di pekarangan rumah Nenek, banyak tanaman yang belum pernah dilihat sebelumnya. Ada daun jawer kotok yang berwarna ungu kecokelatan dan ada daun saga yang berukuran kecil dan bijinya berwarna merah. Menurut Nenek, pekarangannya ditanami dengan tanaman yang bermanfaat untuk kesehatan. Akan tetapi, Arita tertarik pada tanaman yang merambat berwarna hijau, teksturnya seperti bayam atau kangkung.
“Ini daun apa, Nek?” tanya Arita. “Itu daun binahong, disebut juga daun gendola atau daun madeira vine,” sahut Nenek.
“Apa khasiat daun Binahong ini, Nek?” tanya Arita lagi.
“Daun Binahong sudah diteliti oleh para ahli mengandung flavonoid sebagai antibakteri terhadap bakteri shigella sp dan bacillus subtilis. Sehingga mempercepat penyembuhan luka, saponin sebagai antiseptik, dan tanin untuk mengecilkan pori-pori pada luka. Selain itu, juga mencegah diabetes, hipertensi, dan asam urat,” jelas Nenek.
Nenek yang pensiunan kepala sekolah SD melanjutkan penjelasannya.
“Tanaman binahong ini dikenal sejak abad 14, terdapat juga di China, Taiwan, dan Korea. Nama latinnya Anredera cordifolia,” lanjut Nenek.
“Bagaimana cara mengonsumsi daun ini?” tanya Arita lagi.
“Daun direbus sebanyak 9-11 lembar dengan dua gelas air hingga menjadi satu gelas dan diminum pagi, sore, atau malam hari,” jawab Nenek. ***
Buku buku yang bagus. Anak anak Indonesia harus membacanya, karena kebanggaan atas kekayaan flora dan fauna kita kelak adalah warisan yang wajib dilestarikan oleh generasi penerus banana.